UTANG
JANGKA PANJANG
A.
Pengertian utang jangka panjang
Hutang merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap
nilai perusahaan. Nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Semakin
tinggi proporsi hutang, maka semakin tinggi harga saham. Namun pada titik
tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat
yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil dari pada biaya yang
ditimbulkan. Para pemilik perusahaan lebih suka menciptakan hutang pada tingkat
tertentu yang menaikkan nilai perusahaan.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu
yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th)
dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Perusahaan untuk
memperoleh sumber ekonomi yang akan digunakan membelanjai kegitan khususnya
yang bersifat jangka panjang, perusahaan dapat mengeluarkan sertifikat berarti
membuat perjanjian hutang, menyatakan pembuat bersedia membayar bunga atas
pinjaman tersebut secara periodik selama jangka waktunya.
Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek.
Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek.
B.
Jenis jenis utang jangka panjang
1.
Utang Hipotik
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari
pinjaman yang dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta
peminjam yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak
melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang
kemudian diperhitungkan dengan hutang. Adalah penyerahan tertulis mengenai hak
atas harta benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan
bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasannya
hutang jangka panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan
lain-lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini adalah
sewa/rental.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik.
2.
Utang obligasi
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh
melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang
obligasi. Apabila perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak
dapat melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang
jangka panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu
sumber perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan
dapat di jual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap
berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut.
Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi.
Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan
sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin
rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara
penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.Dalam surat obligasi
dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi
dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond, wesel
jangka panjang, dan obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga hutang
wesel ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga
tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor seperti
halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar).
Bond dalam perusahaan menadatangkan keuntungan datau tidak. Di antara
keuntungan bond adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham,
penyimpanan pajak, dan pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar
sedangkan kerugiannya adalah bunga harus dibayar sesuai periode yang dipakai
dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.
C.
Bentuk bentuk obligasi
1.
Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond
adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang
pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US
Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan
US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang biasanya
dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang.
Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh
pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan
capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General
Obligation Bond dan Revenue Bond.
2.
CorporateBond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji
dari perusahaan yang menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa
pembayaran kupon dan pokok pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu
tertentu. Perusahaan yang menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan
investor yang membeli obligasi disebut kreditur.
3.
Registered Bond
Registered Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya
tercantum dalam sertifikat.
4.
Coupon Bonds atau Bearer Bonds
Coupon Bonds/Bearer Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya tidak
dicantumkan dalam sertifikatnya.
5.
Term Bonds
Term Bonds adalah obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal
tertentu.
6.
Serial Bonds
Serial Bonds adalah obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap (pada
beberapa tanggal tertentu).
D.
Penilaian obligasi saat diterbitkan
Pada saat penerbitan, obligasi dinilai sebesar kas yang diterima
(proceeds), yang dapat dihitung berdasarkan nilai sekarang (present velue) dari
pengeluaran-pengeluaran debitur obligasi di masa yang akan datang yang terdiri
dari nilai jatuh tempo obligasi dan beban bunga ini dipengaruhi oleh stated
rate (SR) dan market rate (MR)
Jika MR = SR,
berarti obligasi tersebut dinilai sebesar nilai parinya.
Jika MR >
SR, berarti obligasi tersebut dinilai kurang dari nilai parinya atau kas yang
di bawah nilai pari
Jika MR <
SR, berarti obligasi tersebut dinilai diatas nilai pari.
Metode amortisasi diskonto atau premium obligasi Salah
satu karateristik obligasi adalah bahwa pada saat tanggal jatuh tempo, obligasi
akan dinilai sebesar nilai premium. Oleh karena itu diskonto atau premium yang
muncul pada saat penerbitan obligasi akibat selisih antara kas yang diterima
dengan nilai nominalnya harus dihapuskan, yaitu dengan cara diamortisasi setiap
akhir periode setiap akhir periode atau setiap tanggal pembayaran bunga. Pada
saat tanggl jatuh tempo, diskonto atau premium sudah harus habis diamortisasi
sehingga nilai buku obligasi sama dengan nilai nominalnya.
Ada 2 metode amortisasi yang bisa diterapkan dalam akuntansi, yaitu :
1. Metode Garis
Lurus – besarnya amortisasi setiap periode sama
2. Metode bunga
efektif – nilai amortisasi diskonto atau premium setiap periode berbeda-beda.
E.
Disposisi hutang obligasi
Disposisi atau terhapusnya hutang obligasi dari neraca bisa dengan dua
cara, yaitu
1.
Jatuh tempo
Pada saat tanggal jatuh tempo, hutang obligasi sudah harus dilunasi sebesar
nilai parinya dan diskonto atau premium sudah harus diamortisasi sehingga tidak
ada keuntungan atau kerugian yang muncul.
a. Pembayaran
bunga
Hutang bunga xxx
Kas xxx
Hutang bunga xxx
Kas xxx
b. Pelunasan
Obligasi
Hutang obligasi xxx
Kas xxx
Hutang obligasi xxx
Kas xxx
2.
Pelunasan dini
Dimungkinkan sebuah obligasi dilunasi sebelum tanggal jatuh tempu (callable
bonds). Jika terjadi pelunasan dini atau pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo,
maka masih ada premium atau diskonto yang belum habis diamortisasi dan ada
kemungkinan besarnya pelunasan lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai buku
obligasi sehingga muncul keuntungan atau kerugian akibat pelunasan dini.
a. Pembayaran
bunga
Beban bunga xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
Beban bunga xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
b. Pelunasan
obligasi
Hutang obligasi xxx
Keg. Akibat pel. Dini xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
Hutang obligasi xxx
Keg. Akibat pel. Dini xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
F.
Harga obligasi
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai
nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%,
maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih
besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual
dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3. at discount (dengan Diskon): Harga Obligasi
lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta
dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp
49 juta.
G.
Pencatatan hutang obligasi
Apabila
obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi di
samping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak
tanggal bunga terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga
berjalan yang dibayar oleh pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit
rekening biaya bunga atau rekening utang bunga obligasi. Sedangkan bila bunga
berjalan dikreditkan ke rekening utang bunga obligasi maka pembayaran bunga
obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang bunga obligasi sebesar bunga
berjalan dan sisanya didebitkan ke rekening biaya bunga. Jika bunga berjalan
dikreditkan ke rekening biaya bunga maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat
dengan mendebit rekening biaya bunga obligasi sebesar bunga yang dibayar.
Amortisasi agio
atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran bunga atau
setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut
disajikan contoh pencatatan utang obligasi, PT Millenia Megah pada tanggal 31
Desember 2005 memutuskan untuk mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006
sebesar Rpl.000.000,-, bunga 10% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei
2011. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Seluruh
obligasi dapat dijual pada tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rpl.029.000,-
(yaitu harga jual Rpl.030.000,- dikurangi biaya penjualan Rpl .000,-) ditambah
bunga berjalan untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun
buku PT Millenia Megah adalah tahun kalender, amortisasi agio dicatat setiap
akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai berikut:
2006
= 6 bulan (1 Juli sampai dengan 31 Desember)
2007
= 12 bulan
2008
= 12 bulan
2009
= 12 bulan
2010
= 12 bulan
2011
= 4 bulan
Jumlah = 58
bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya
obligasi itu beredar, yaitu sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio
obligasi sebesar Rp29.000,- (Rpl.029.000,- dikurangi Rpl.000.000,-) akan
diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58 bulan, sehingga amortisasi agio
setiap bulannya sebesar Rp29.000,- : 58 = Rp500,-.
* http://zulidamel.wordpress.com/2009/02/26/hutang-jangka-panjang/
Thanks infonya. Ngomongin utang, ternyata ada loh beberapa jenis utang yang masuk kategori berbahaya. Pokoknya kamu jangan sampe deh terjebak di dalamnya. Apa aja utang itu? Cek di sini yuk: Jenis utang yang berbahaya
BalasHapusSaya suka Artikelnya https://www.cekaja.com/info/asuransi-terbaik-untuk-properti
BalasHapus